Mengungkap Kedalaman Polusi Maritim

Industri pelayaran global, meskipun vital untuk perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi, berkontribusi secara signifikan terhadap polusi kimia di lautan dan atmosfer kita.

Polusi ini meluas jauh melampaui tumpahan minyak yang terlihat yang sering menjadi berita utama. Ini mencakup campuran kompleks polutan udara, gas rumah kaca, dan kontaminan air, dengan konsekuensi yang luas bagi kesehatan lingkungan dan manusia.

Dari Layar ke Pembakaran: Sejarah Polusi Kapal

Masalah polusi kimia kapal telah berkembang seiring pertumbuhan perdagangan maritim global. Sejak pertengahan abad ke-20, volume perdagangan laut meningkat secara dramatis, menyebabkan peningkatan polusi dari kapal1.

Awalnya, fokusnya terutama pada tumpahan minyak dan polusi air yang terlihat. Namun, seiring pemahaman kita tentang kimia atmosfer dan ekosistem laut semakin maju, cakupan kekhawatiran meluas untuk mencakup emisi udara dan efek sekundernya12.

Perairan Bermasalah: Polusi Kapal Saat Ini

Kapal dan Udara - Realitas yang Mencekik

Emisi gas buang kapal merupakan salah satu tantangan paling signifikan dalam pengendalian polusi udara global, menghadirkan campuran kompleks polutan berbahaya yang mempengaruhi kesehatan manusia dan sistem lingkungan.

Emisi gas buang mengandung beberapa komponen berbahaya, termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), partikulat (PM), dan senyawa organik volatil (VOC)32.

Untuk memberikan perspektif, industri pelayaran menyumbang sekitar 15% emisi NOx global dan 13% emisi SOx1.

Studi menunjukkan bahwa emisi kapal dikaitkan dengan perkiraan 14.500-37.500 kematian dini setiap tahun di seluruh dunia, terutama karena penyakit kardiovaskular dan pernapasan14.

Ancaman Tak Terlihat dari Polusi Air

Polusi air dari kapal merupakan kekhawatiran lingkungan yang signifikan yang meluas melampaui emisi udara. Kapal berkontribusi terhadap polusi laut melalui beberapa mekanisme utama.

Ketika tumpahan minyak dan bahan kimia yang tidak disengaja terjadi, mereka dapat menghancurkan seluruh ekosistem, mempengaruhi segala sesuatu dari organisme mikroskopis hingga mamalia laut besar5.

Pembuangan air got memperkenalkan sumber kontaminasi signifikan lainnya ke lingkungan laut. Air tercemar ini terakumulasi di bagian terendah kapal dan biasanya mengandung campuran minyak, bahan kimia, dan zat berbahaya lainnya5.

Kapal yang dilengkapi sistem scrubber, meskipun membantu mengurangi polusi udara, secara tidak sengaja menciptakan bentuk polusi air lainnya. Sistem ini menghasilkan limbah asam yang dibuang langsung ke air3.

Arus Baru dalam Polusi Maritim

Industri pelayaran menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengatasi jejak lingkungannya. Regulasi Organisasi Maritim Internasional (IMO) 2020 tentang kandungan sulfur dalam bahan bakar laut mewakili momen penting dalam kebijakan lingkungan maritim2.

Satu kekhawatiran mendesak berpusat pada emisi nitrogen oksida, yang terus meningkat meskipun ada kemajuan dalam mengurangi emisi sulfur2.

Pertempuran Melawan Polusi Kapal

Industri pelayaran menghadapi beberapa tantangan yang saling terkait dalam upayanya mengurangi dampak lingkungan.

Penegakan regulasi emisi menghadirkan tantangan yang sangat kompleks, terutama di perairan internasional di mana yurisdiksi dan pengawasan menjadi tidak jelas2.

Pertimbangan ekonomi menambah lapisan kompleksitas lain pada perbaikan lingkungan dalam pelayaran. Industri beroperasi dengan margin tipis dan menghadapi persaingan ketat6.

Peluang untuk Pelayaran yang Lebih Hijau

Perluasan dan penguatan Area Kontrol Emisi (ECA) mewakili alat yang kuat untuk mengurangi polusi maritim di wilayah pesisir42.

Pengembangan bahan bakar alternatif membuka jalan lain untuk perbaikan lingkungan. Eksplorasi industri terhadap opsi bahan bakar yang lebih bersih, termasuk gas alam cair dan hidrogen, menunjukkan potensi khusus6.

Inisiatif pelabuhan hijau menunjukkan bagaimana perbaikan infrastruktur yang ditargetkan dapat menghasilkan manfaat lingkungan yang substansial. Sistem tenaga darat, yang memungkinkan kapal berlabuh terhubung ke jaringan listrik lokal, secara signifikan meningkatkan kualitas udara di kota-kota pesisir4.

Polusi Kapal dan Ekonomi Donat

Polusi kimia dari kapal menciptakan efek riak yang kompleks di seluruh sistem lingkungan Bumi yang saling terhubung, menyentuh berbagai batas planet.

Emisi kapal secara mendalam mempengaruhi pengasaman laut melalui kaskade kimia yang dimulai di atmosfer. Ketika kapal melepaskan senyawa sulfur dan nitrogen, bahan kimia ini akhirnya menemukan jalannya ke laut, di mana mereka mengubah kimia air laut1.

Ekosistem laut menghadapi ancaman langsung dari polusi kimia yang dilepaskan oleh kapal, menciptakan hubungan yang jelas dengan hilangnya keanekaragaman hayati5.

Model Ekonomi Donat menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami bagaimana mengatasi polusi kapal dapat membantu menjaga sistem Bumi dalam batas operasi yang aman.

Mengarahkan Menuju Masa Depan Maritim yang Berkelanjutan

Polusi kimia kapal menimbulkan ancaman yang lebih parah dari yang umumnya dirasakan, dengan dampak yang meluas jauh melampaui tumpahan minyak yang terlihat.

Meskipun kemajuan sedang dibuat melalui regulasi dan inovasi teknologi, volume pelayaran global yang meningkat menghadirkan tantangan berkelanjutan.

Dengan mengadopsi perspektif Ekonomi Donat, kita dapat berupaya mengembangkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif yang menyelaraskan kebutuhan ekonomi dengan kesejahteraan lingkungan dan sosial.

Referensi